Tim Pengmas Polines Kenalkan Digital Marketing ke Deswita Wonosobo
Desa wisata (deswita) dengan segala pesona alaminya dan kekayaan budaya, seringkali menawarkan lingkungan ideal. Terlebih ketika desa dianggap sebagai pusat kehidupan tradisional, tak pelak menjadinya arena potensial bagi inovasi bisnis.
Sehubungan itu, Tim Pengabdian Masyarakat Politeknik Negeri Semarang (Pengmas Polines) berkolaborasi Program Pengembangan Kepedulian Kepeloporan Pemuda (PKKP) Wonosobo menyelenggarakan pengembangan bisnis model dan digital marketing bagi deswita. Sebab di tengah gemuruh teknologi digital, pengembangan bisnis di pedesaan pun tidak boleh terlewatkan.
“Pelatihan tentang model bisnis dan digital marketing bagi deswita bukan hanya tentang mengejar tren, tetapi juga tentang membangun fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan jangka panjang. Terutama dalam hal pemasaran digital dan pengembangan model bisnis yang efektif,” ungkap Misbakhul Arrezqi dalam keterangannya, Rabu 31 Juli 2024.
Lebih lanjut disampaikan dia, pelatihan yang diadakan di Balai Desa Tlogo, Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo pada 23 Juli 2024 itu penting, karena dapat membantu peserta memahami berbagai model bisnis yang dapat diadaptasi sesuai karakteristik dan potensi unik deswita. Mulai dari pengembangan produk lokal hingga pemasaran berbasis cerita.
“Selain itu di era digital, keberadaan (marketing) online sangat penting untuk mencapai audien yang lebih luas. Maka itu pelatihan mencakup strategi pemasaran digital,seperti media sosial, SEO (Search Engine Optimization), dan penggunaan platform website untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan penjualan,” urainya.
Tantangan Global
Lebih lanjut disampaikan, melalui pelatihan tersebut, komunitas lokal di deswita akan diberdayakan untuk menjadi agen perubahan dalam menghadapi tantangan ekonomi global. Mereka akan dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mengelola bisnis mereka sendiri secara efektif dan berkelanjutan.
“Intinya pelatihan ini tidak hanya tentang memberikan wawasan, tetapi juga tentang mendorong aksi nyata. Sebab peserta akan didorong untuk menerapkan strategi yang dipelajari dalam bisnis mereka sendiri, tentunya dengan dukungan Tim Pengmas yang berpengalaman di bidangnya,” kata dia.
Selain itu, menurut Misbakhul Arrezqi, pelatihan tentang bisnis model dan digital marketing bagi para pelaku deswita bukan hanya tentang menghadapi tantangan masa kini, tetapi juga tentang menata fondasi untuk masa depan yang lebih cerah. “Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa potensi ekonomi lokal dapat dimaksimalkan, sambil mempertahankan warisan budaya dan alam yang khas,” pungkasnya. (Jati)