Persiapan dan Penyempurnaan Draft Usulan Akreditasi Internasional

Perkembangan tuntutan globalisasi penyelenggaraan pendidikan di Indonesia mengharuskan secara bertahap perguruan tinggi harus mengupayakan akreditasi Internasional bagi setiap program studinya. Hal ini tertuang dalam perjanjian kinerja Polines dengan Kementerian dan masuk kedalam sasaran strategis dengan indikator tambahan IKT.1.02.05, IKK 1.2, dan Renstra Polines 2020-2024. Penyelenggaraan kelas internasional dapat berjalan dengan baik jika program studi penyelenggara sudah terakreditasi Internasional.
Dalam mengupayakan proses akreditasi Internasional, Jurusan AB melaksanakannya secara bertahap. Kegiatan pertama telah dilakukan melalui kegiatan “Persiapan Akreditasi Internasional” di tahun 2021. Output yang dihasilkan adalah laporan kinerja Prodi MBI di tahun 2022. Kegiatan tersebut telah dilakukan dengan mengundang narasumber dari LAM DIK dan PIC Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Fakultas Ekonomi (FE) Unnes yang telah berhasil mengajukan 8 Prodi diakreditasi internasional oleh AQAS. Kemudian, kegiatan persiapan akreditasi internasional dilakukan dengan mengundang industri dan alumni untuk memberikan masukan dalam penyusunan kurikulum memiliki keunggulan bidang ekspor impor. Kunjungan juga dilaksanakan ke Unsoed yang telah memiliki prodi Manajemen terakreditasi ABEST 21. Workshop dan kunjungan memberikan gambaran bahwa persiapan dan pencapaian akreditasi internasional memerlukan waktu minimal tiga hingga lima tahun dan didukung dengan dana besar. Kegiatan tersebut juga menghasilkan Laporan Kinerja Prodi MBI di tahun 2021 berdasarkan data dukung tiga tahun sebelumnya.

Informasi diperoleh dari narasumber PIC SPMI FE Unnes, AQAS sudah tidak lagi masuk daftar akreditasi internasional yang diakui oleh Dikti Kemendikbud di tahun 2023. Demikian juga dengan ABEST 21. Kunci untuk pengajuan akreditasi internasional adalah dokumen evaluasi diri/self evaluation report (SER) yang disusun sesuai dengan standar lembaga akreditasi internasional. Sehingga kegiatan Persiapan dan Penyempurnaan Draft Usulan Akreditasi Internasional merupakan tahapan lanjutan untuk menyusun SER Prodi MBI (Dirjen Belmawa Kemenristekdikti 2019, 2019).
Hal yang rasional dilakukan dalam kegiatan ini mempersiapkan SER sesuai dengan lembaga akreditasi internasional. Data kinerja Prodi MBI tahun 2021 dijadikan sebagai dasar pembuatan evaluasi diri. Permasalahan adalah AQAS dan ABEST 21 tidak masuk daftar diakui oleh Dikti, sehingga Prodi MBI perlu mencari alternatif lembaga akreditasi internasional lain seperti FIBAA dan HEEACT. Sehingga kegiatan ini berupaya kembali menyusun SER dengan cara:
1. Mengundang narasumber dari tim FEB Undip yang telah berhasilkan mendapatkan akreditasi dari FIBAA (Foundation for International Business Adminitration Accreditation) di bulan November 2021.
2. Mengundang narasumber internal dari tim persiapan Prodi Komputerisasi Akuntansi, Politeknik Negeri Semarang yang sedang mengajukan akreditasi internasional ke Higher Education Evaluation and Accreditation Council of Taiwan (HEEACT).
Sebagai informasi awal, pendaftaran ke HEEACT memerlukan dana 1000 $ dan minimal 20% dari total biaya akreditasi. Begitu juga dengan pendaftaran ke FIBAA juga memerlukan dana sekitar Rp. 350.000.000,-/prodi ditambah dengan biaya keanggotaan tahunan. Biaya persiapan prodi agar memenuhi kriteria akreditasi internasional biasanya jauh lebih besar dari biaya akreditasi. Akreditasi internasional program studi umumnya menggunakan Outcomes Based Education (OBE) sebagai kriteria rujukan utamanya. Struktur kurikulum dirancang agar kemampuan mahasiswa yang telah ditetapkan dapat dicapai. OBE mengharuskan mahasiswa mampu menunjukkan mereka telah memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan.
Dalam implementasinya, OBE menitikberatkan pada apa yang mahasiswa dapat atau mampu lakukan, bagaimana kita dapat membantu agar mahasiswa mencapai kemampuan itu, dan bagaimana kita tahu apakah mahasiswa telah mencapai/memiliki kemampuan tersebut. Jika belum, bagaimana kita melakukan perbaikan berkelanjutan agar kemampuan tersebut dapat dicapai atau Continuous Quality Improvement (CQI).
Ada tiga dimensi yang berhubungan dengan akreditasi internasional: standardisasi outcomes yang berhubungan dengan keunggulan proses pembelajaran; sistem dan mekanisme penjaminan mutu prodi dan rekognisi internasional yang dapat digunakan untuk branding prodi. Di era globalisasi, standardisasi outcomes (kemampuan lulusan) jadi penting agar lulusan dapat bersaing dengan lulusan prodi sejenis dari negara lain, baik untuk pekerjaan di dalam negeri maupun di luar negeri.
Secara rasional, kegiatan Persiapan dan Penyempurnaan Draft Usulan Akreditasi Internasional di tahun 2022 digunakan untuk:
1. Mengundang narasumber yang kompeten menyusun SER ditetapkan oleh lembaga akreditasi internasional dari FIBAA dan HEEACT.
2. Mengundang narasumber yang kompeten dalam perancangan, pengembangan kurikulum bidang manajemen dan bisnis, dan strategi pembelajaran berbasis PBL berwawasan global.
3. Mengundang narasumber internal bagian keuangan berkaitan dengan perancangan dan pelaksanaan kurikulum dan kegiatan internasional mahasiswa dan dosen.

Agar kegiatan ini menjadi lebih efisien maka akan melibatkan keempat Prodi di Jurusan Administrasi Bisnis, Polines. Kegiatan akan dilaksanakan dalam bentuk workshop selama dua hari yang melibatkan semua Kaprodi dan semua dosen di Jurusan AB Polines.
Fokus kegiatan ini ditujukan untuk persiapan Prodi MBI merevisi kurikulum OBE berwawasan global dan menyiapkan draft SER dari akreditasi internasional. SER yang akan dibuat berdasarkan ketentuan dari HEEACT. Alasannya, draft SER tersebut terdiri tiga standar dasar yaitu:
1. Pengembangan program, tata Kelola, dan perbaikan internal.
2. Fakultas dan pengajaran.
3. Mahasiswa dan pembelajaran.
Prodi MBI telah memiliki dokumen kinerja di tahun 2021 yang dijadikan bahan dasar penyusunan SER. Kegiatan ini akan dilakukan dalam bentuk workshop dengan topik:
1. Persiapan akreditasi, pendaftaran, dan penyusunan SER
2. Perancangan, Pengembangan kurikuum dan strategi pembelajaran berbasis PBL berwawasan global.
3. Sumber anggaran pengajuan akreditasi internasional di Polines.
Kegiatan tersebut akan membantu mempersiapkan dan menyiapkan draft SER dengan tiga standar utama SER. Selain itu, kegiatan ini diharapkan untuk mendapatkan informasi sumber anggaran Polines jika terdapat prodi yang mengajukan akreditasi internasional dan aktivitas mahasiswa dan dosen mengikuti kegiatan internasional berupa seminar, kunjungan luar negeri, dan mengikuti aktivitas internasional.